1. Mengapa alkohol
sukar disubtitusi dengan gugus fungsi lain?
jelaskan bagaimana upaya agar alkohol dapat disubtitusi dengan reagen lainnya!
jelaskan bagaimana upaya agar alkohol dapat disubtitusi dengan reagen lainnya!
2. Mengapa alkana sukar
beraksi dengan senyawa yang lain?
jelaskan bagaimana upaya agar alkana dapat bereaksi dengan senyawa yang lain!
jelaskan bagaimana upaya agar alkana dapat bereaksi dengan senyawa yang lain!
Jawab:
1.
upaya agar alkohol dapat disubtitusi dengan Reagen lainnya yaitu kita bisa
melakukan atau membuat alkohol jenis lain, ada beberapa jenis alkohol yang bisa
kita buat yaitu:
Ø Alkohol
primer dengan cara:
(a)
mereaksikan alkil halida primer dan basa, (b) mereduksi aldehida, (c)
hidrolisis alkil hidrogensulfat, (d) hidrolisis ester, (e) menggunakan pereaksi
Grignard (lihat bab: Aldehida dan Keton). Di samping cara-cara tersebut dikenal
pula cara-cara khusus untuk membuat metanol dan etanol.
Ø Alkohol
skunder dengan cara:
(a)
mereaksikan alkil halida sekunder dan basa, (b) mereduksi keton, (c)
menghidrolisis hasil adisi H2SO4 pada alkena, (d) menggunakan pereaksi Grignard
(lihat bab: Aldehida dan Keton).
Ø Alkohol
tersier dengan cara:
(a)
menggunakan pereaksi Grignard (lihat bab: Aldehida dan Keton), dan (b)
menghidrolisis alkil hidrogensulfat dengan ketentuan gugus –OSO3H terikat pada
atom C tersier.
Ø Alkohol
polihidroksi yang banyak dikenal adalah yang mengandung dua gugus –OH (etilena
glikol) dan tiga gugus –OH (gliserol). Reaksi-reaksi pada alkohol
polihidroksila pada dasarnya sama dengan alkohol monohidroksi.
Ø Alkohol
monohidroksi ada juga yang tidak jenuh, yaitu: CH2=CHOH (vinil
alkohol) dan CH2=CH-CH2OH (alkil alkohol). Cara membuat
alkohol tidak jenuh ini serupa dengan pembuatan alkohol monohidroksi jenuh,
sedangkan reaksi-reaksinya dapat memperlihatkan sifat yang dimiliki oleh ikatan
rangkap karbon-karbon, dan dapat pula memperlihatkan sifat sebagai alkohol
primer.
Ø Tioalkohol
(tiol) adalah senyawa organik yang mempunyai rumus umum RSH. Tiga macam reaksi
yang dapat menghasilkan tioalkohol adalah: (a) mereaksikan ROSO3Na
dengan NaSH, (b) mereaksikan alkil halida dengan KSH, dan (c) mereaksikan
alkohol dengan H2S.( Perguruan Tinggi « —samudera
alchemist—.htm)
v Alkohol
sukar disubtitusi dengan gugus fungsi lain dikarnakan:
Alkohol
adalah senyawa polar yang mengalami polarisasi pada ikatan O-H nya yang
terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Oleh karena O
memiliki keelektronegatifan yang tinggi maka dianggap parsial negatif dan H
memiliki keelektronegatifan yang rendah maka dianggap parsial positif. Untuk
memutuskan ikatan –OH terhadap alkil nya dibutuhkan pereaksi yang kereaktifan
nya lebih tinggi daripada atom O. Sehingga ketika mengalami pemutusan gugus
fungsi –OH, nukleofil alkil tersebut langsung segera diisi dengan elektrofil
gugus fungsi lain yang lebih reaktif dari pada gugus fungsi –OH
2.
Upaya agar Alkana dapat bereaksi dengan senyawa yang lain:
Ada
beberapa penyebab yaitu:
Ø Hal itu
dapat dikarenakan kekuatan ikatan dari atom H terhadap atom C dan atom C
terhadap atom C. Dikatakan bahwa semakin besar kelektronegatifan salah satu
atom yang mengikat atom H maka kekuatan ikatan hidrogennya pun akan meningkat.
Oleh karena itu sangat sulit untuk melepaskan ikatan antara atom H dan atom C.
Sedangkan untuk atom C terhadap atom C lainnya memiliki ikatan kovalen yang
stabil sehingga sangat sulit untuk mengalami pemutusan.
b.
Jelaskan uapaya agar alkana dapat bereaksi dengan senyawa lain
Jawaban:
Alasannya
menurut saya dapat diaplikasikan dalam hal ini.
Dalam reaksi substitusi alkana, ketika reaksi dipaksakan maka hal tersebut membutuhkan katalis lain yaitu cahaya yang dapat memutuskan ikatan atom C terhadap atom C maupun terhadap atom H, dengan kata lain cahaya (panas) yang diberikan harus memiliki kadar tertentu untuk melakukan pemutusan atom H. Ketika atom H lepas, elektrofil dari alkana membutuhkan nukleofil dari senyawa lain. Dalam hal ini kereaktifan nukleofil senyawa harus melebihi nukleofil pada atom H agar atom H tidak mengisi kembali ruang yang telah ditinggalkannya. Contoh:
Dalam reaksi substitusi alkana, ketika reaksi dipaksakan maka hal tersebut membutuhkan katalis lain yaitu cahaya yang dapat memutuskan ikatan atom C terhadap atom C maupun terhadap atom H, dengan kata lain cahaya (panas) yang diberikan harus memiliki kadar tertentu untuk melakukan pemutusan atom H. Ketika atom H lepas, elektrofil dari alkana membutuhkan nukleofil dari senyawa lain. Dalam hal ini kereaktifan nukleofil senyawa harus melebihi nukleofil pada atom H agar atom H tidak mengisi kembali ruang yang telah ditinggalkannya. Contoh:
Reaksi:
C2H6 + Cl2 —-> C2H4Cl2